Polisi Sebut Pelaku Penembakan di Atlanta Kecanduan Seks
18 Maret 2021, 09:00:55 Dilihat: 371x
Jakarta -- Penyelidik negara bagian dan federal AS menduga Robert Aaron Long, pelaku serangkaian penembakan di tiga spa Asia di kawasan Atlanta memiliki banyak masalah pribadi.
Sheriff Cherokee County Frank Reynolds , tempat penembakan terjadi, mengatakan masalah itu salah satunya kecanduan seksual. Karena masalah itu, pihaknya menduga, Long telah sering mengunjungi beberapa spa sebelum aksi penembakan ia lakukan.
Dugaan penyelidik itu pun diperkuat oleh teman sekamar Long yang bernama Tyler Bayless. Ia mengatakan selain seks, Long juga menderita kecanduaan narkoba dan alkohol.
Karena kecanduan itu, Long pernah dirawat. Ia menambahkan sejatinya, Long merupakan orang yang sangat religius.
Long sering berbicara tentang Alkitab kepadanya. Long juga pernah bercerita kepada Bayless bahwa dia dibesarkan dalam rumah tangga yang sangat religius.
Meski demikian, Bayless mengatakan dalam beberapa kesempatan saat ia tinggal bersama Long, tersangka itu memang pernah berkeluh kesah; putus asa atas kecanduannya pada seks.
"Itu adalah sesuatu yang benar-benar akan menyiksanya. Ketika ia kambuh, ia akan pergi ke panti pihat untuk menyalurkan hasratnya," kata Bayless seperti dikutip dari CNN.com, Kamis (18/3).
Meski demikian, Bayless tidak tahu apakah kepergian Long saat aksi penembakan tersebut terjadi memang disengaja atau tidak.
Aksi penembakan yang menewaskan delapan orang terjadi di tiga panti pijat di Atlanta, AS pada Selasa (16/3). Ketiga insiden itu menewaskan delapan orang dan melukai satu orang lainnya.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyebut empat korban tewas dalam insiden penembakan di Atlanta pada Selasa (17/3) ini merupakan etnis Korea.
Etnis korban penembakan itu sempat memicu spekulasi masalah itu dipicu masalah rasisme yang dilakukan oleh orang Amerika terhadap keturunan Asia di Amerika.
Bahkan mantan Presiden AS Barack Obama sempat berkomentar soal dugaan itu.
"Meski motif penembak belum jelas, identitas para korban menggarisbawahi peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kekerasan anti-Asia yang harus diakhiri," kata Obama.
Namun, pihak berwenang di Georgia mengatakan kepada wartawan terlalu dini mengaitkan serangan di daerah Atlanta dengan masalah rasial.
"Ini masih awal, tapi (tersangka) mengklaim itu tidak bermotivasi rasial," kata Kapten Jay Baker dari Kantor Sheriff Kabupaten Cherokee seperti dikutip dari AFP.
Sumber cnnindonesia.com