China Manuver Belasan Jet Peringatan Serius bagi Taiwan
29 Januari 2021, 09:00:00 Dilihat: 337x
Jakarta -- China menyatakan manuver belasan jet tempur yang memasuki wilayah pertahanan udara (ADIZ) Taiwan selama akhir pekan lalu merupakan bentuk peringatan serius bagi wilayah tersebut.
Beijing mengatakan manuver belasan pesawat militernya itu bagian dari latihan militer yang dilakukan di Selat Taiwan.
"Mereka (belasan jet tempur) itu dengan sungguh-sungguh memperingatkan pasukan asing untuk berhenti mengganggu dan dengan tegas memperingatkan pasukan separatis untuk menghentikan provokasi," kata juru bicara utusan Kantor China untuk urusan Taiwan, Zhu Fenglian, seperti dikutip AFP pada Rabu (27/1).
Zhu menegaskan China memiliki opsi "mengambil semua tindakan" untuk menghadapi intervensi, termasuk melalui cara militer.
Pada Minggu (24/1), 13 jet tempur China menerobos bagian barat daya wilayah ADIZ Taiwan. Sehari sebelumnya, sebanyak 15 jet tempur China juga dilaporkan melakukan penerbangan serupa.
Kemhan Taiwan memaparkan negaranya mengerahkan beberapa pesawat tempur hingga sistem pertahanan rudal untuk memantau pergerakan belasan jet China tersebut.
Selama 2020, pesawat militer China telah menerobos zona pertahanan udara Taiwan sebanyak 380 kali. Relasi Beijing-Taipei terus memanas terutama setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen terus berupaya mendapat pengakuan internasional untuk memerdekakan negaranya.
China selama ini menganggap Taiwan sebagai wilayah pembangkang lantaran ingin memisahkan diri.
Sementara itu, pergerakan belasan jet tempur China pada akhir pekan lalu itu berlangsung ketika armada kapal induk Amerika Serikat, USS Theodore Roosevelt, tiba di Laut China Selatan untuk menggelar latihan "kebebasan bernavigasi".
AS, yang merupakan sekutu Taiwan, juga menekankan komitmennya untuk membantu mengamankan Taipei menghadapi agresi China.
Tak lama, China juga menyatakan akan menggelar latihan militer di Laut China Selatan di pekan ini.
Zhu mengatakan isu Taiwan merupakan "masalah inti paling penting dan sensitif dalam hubungan China-AS."
Sumber cnnindonesia.com